Pada peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 1956, di HUT Proklamasi ke 11, Presiden Soekarno berpidato tentang makna merdeka bagi bangsa ini, dan ini cuplikannya ; “Tidak ada seorangpun di waktu itu yang menghitung-hitung atau menimbang-nimbang: “bagaimana dunia nanti akan menerima Proklamasi ini?” Tidak ada seorangpun yang menghitung-hitung: “berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjoang dan berkorban untuk mempertahankannya?”Pada waktu itu, yang ada hanyalah satu tekad-bulat daripada segenap rakyat Indonesia, tekad-bulat “sekali merdeka tetap merdeka”. Pada waktuitu segenap rakyat Indonesia laksana hidup dalam hikmahnya sesuatu wahyu.Di tembok-tembok rumah, di tembok-tembok jembatan, orang tuliskan isi-hatinya dengan singkat tetapi tegas: “Indonesia never again the lifeblood of any nation”, – “Indonesia tidak lagi akan jadi darah-hidupnya sesuatu bangsa asing”; “we fight for freedom, we have only to win”,”kita berjoang untuk kemerdekaan, kita pasti menang”.Seluruh angkasa gemetar dengan getaran-tekad: “merdeka, atau mati!
Semangat berbangsa begitu kuat menggelora di setiap dada kita. Kita sangat anti dan menolak orang asing yang bernafsu menguasai tanah air ini. Sebab kita tau, kita juga sadar bahwa salah satu makna dari merdeka adalah ; semua kekayaan negeri ini milik kita, milik bangsa dan untuk dimanfatkan agar bangsa ini bermartabat, berdaulat, sejahtera lahir maupun batin. Kekayaan ini mesti bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Kini, 75 tahun merdeka. Apakah ini bisa kita rasakan ?
Jawabannya pasti akan berbeda-beda, tergantung siapa diri anda.
Wallahu a'lam.