![]() |
Didin Mahrudin,S.T |
Di tahun 90 an siapa yang tak
kenal dengan si Doel. Anak Betawi asli. Sang tukang insinyur yang diperankan
oleh Rano Karno dalam film seri “Si Doel Anak Betawi”.
Bukan hanya si Doel, kini, patut
menjadi kebanggan bagi warga Desa Pasirkamuning Kecamatan Telagasari Kabupaten
Karawang yang memiliki warga sukses dan berprestasi sebagai arsitek, dan sudah
banyak hasil karyanya tersebar di berbagai tempat di seluruh wilayah Nusantara.
Sebut saja pembangunan jembatan Cipamingkis di Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor yang sempat amblas karena gerusan air sungai. Untuk membangun kembali jembatan yang sangat vital itu diperlukan keahlian kecermatan dan ketelitian serta biaya tidak sedikit agar dikemudian hari tidak lagi terjadi amblas, mengingat jembatan itu berada di jalan Trnsyogi Cibubur – Cianjur yang selalu ramai dilalui kendaraan.
Sebut saja pembangunan jembatan Cipamingkis di Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor yang sempat amblas karena gerusan air sungai. Untuk membangun kembali jembatan yang sangat vital itu diperlukan keahlian kecermatan dan ketelitian serta biaya tidak sedikit agar dikemudian hari tidak lagi terjadi amblas, mengingat jembatan itu berada di jalan Trnsyogi Cibubur – Cianjur yang selalu ramai dilalui kendaraan.
Pembangunan itu sukses bahkan
selesai lebih awal. Seminggu lebih cepat dari jadwal. Hal ini sempat mendapat
pujian dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat,
Guntoro, yang sempat khawatir pembangunan tidak bisa selesai tepat waktu.
“Alhamdulillah hari ini tanggal 20 Desember 2017, jembatan Cipamingkis
ini sudah bisa dilalui kendaraan kembali. Ini sebagai kado bagi warga untuk
menunjang musim liburan Natal dan tahun baru,” kata Guntoro usai menekan tombol pembukaan
jembatan tersebut.
Bukan hanya Kepala Dinasnya,
bahkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ketika mengunjungi jembatan tersebut,
juga sempat menyampaikan pujian. Aher
memberi apresiasi tinggi kepada pelaksana PT Mutiara Indah Purnama dari Belko
Grup yang telah menyelesaikan pekerjaan tepat waktu bahkan lebih awal.
Ternyata pembangunan jembatan
yang dibiayai Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu tidak lepas dari sentuhan
tangan “tukang Insinyur” dari kampung. Siapa dia ?
Terlahir di sebuah kampung di
Desa Pasirkamuning Kecamatan Telagasari Kabupaten Karawang. Sebuah desa yang
letaknya 25 km dari pusat kota Karawang. Orang tuanya memberi nama Mahrudin.
Panggilannya Didin. Namun karena dia pandai bergaul, maka orang tak sungkan
untuk bercengkerama dengan bebas, termasuk memanggil dengan sebutan-sebutan ala
anak muda. Didin Mahrudin sang Insinyur si anak kampung itu akrab dipanggil Bule,
karena sejak kecil memang dia punya kulit yang putih.
Lulus SMA ,“Bule” melanjutkan
pendidikannya ke perguruan tinggi di Bandung yaitu Akademi Teknik Pekerjaan Umum
(ATPU). Lulus tahun 1991. Dengan modal keahlian Sarjana Muda yang diperolehnya
dari ATPU dia berkelana di dunia arsitektur bangunan. Pengalamannya di berbagai
proyek sebagai konsultan dia jadikan wahana ilmu yang dimilikinya. Pendidikan
sarjana (S1) diraihnya pada tahun 2015 dan
behasil menggondol ijasah insinyur (Ir.)
Ditengah-tengah kesibukannya pria
yang mendapatkan jodoh gadis Cirebon dan telah menghasilkan turuna tiga anak
itu, juga sempat berseloroh bahwa di
masa tua nanti hidupnya ingin lebih bermanfaat buat orang banyak.