Indahnya tinggal di panti jompo.

Awalnya rasa trenyuh, ngeri bercampur pesimis mendengar seorang kawan di masa tuanya justru tinggal di panti jompo. Terbayang, lingkungan hidup yang terkungkung di suatu tempat yang memiliki berbagai keterbatasan. Tak memiliki kebebasan, tempat yang sumpek, kumuh, terisolir. Jauh dari keramaian dan pergaulan sosial. Muncul dugaan situasi jenuh dan menjenuhkan yang membuat pendeeitaan batin.
Dugaan tersebut sedikit-sedikit pudar setelah saya berkunjung dua tiga kali ke panti jompo tempat teman saya tinggal. Panti itu dikelola oleh Dinas Sosial Propinsi Jawa Barat. Terletak di Kecamatan Telukjambe Timur tidak jauh dari jembatan gantung Telukjambe. Nomenklatur yang tercantum ialah PRSTW (Panti Rehabilitasi Sosial Tresna Whreda). Ada 67 penghuni panti tersebut. Areanya cukup luas, diperkirakan tidak kurang dari satu hektar. Rumah-rumah tinggal peserta berdiri rapi. Kontruksi bangunan, mode dan pengaturan ruangan cukup baik dan memenuhi kebutuhan pada umumnya manusia modern. Tempat tidur yang disediakan untuk satu orang, satu springbed berkualitas tinggi. Terkesan layaknya di sebuah hotel berbintang.

Teman saya (IS) sudah hampir dua taun tinggal di tempat tersebut mengaku sangat betah dan puas tinggal disana.
Kepada saya IS mengatakan pelayanan yang dia terima di panti tersebut sangat memuaskan, baik pelayanan lahir, makan, minum, pakaian, tempat tinggal, istirahat, sarana lainnya termasuk sarana ibadah, sangat memuaskan. Begitu pula pelayanan non lahir termasuk kualitas para petugas yang bertugas memberikan pelayanan pada seluruh penghuni panti.

IS juga sempat mengatakan dia sangat merasakan indahnya tinggal di panti. Bisa banyak melakukan ibadah, khusyu ikhlas mengabdi pada sang Pencipta sambil menunggu saatnya Allah memanggilnya.

10 Zulhijjah 1440 H

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama