BAHAYA DAHSYATNYA ANCAMAN COVID-19 ITU URUSAN NANTI KARENA KITA TIDAK TAHU SAMPAI KAPAN COVID-19 BERHENTI.



Oleh : Drs. Farid Ma'ruf,M.PA 

Karawang, 22/09/2020

Kendati pernyataan "bahaya dahsyatnya ancaman covid-19 itu urusan nanti...." tidak terucap dalam pernyataan President yang ditayangkan berulang kali, kita bisa memaknainya bahwa presiden mengabaikan ancaman bahaya covid-19 yang sekarang ini semakin menunjukkan tanda tanda meningkat, sekalipun ada prediksi dari ahli epidemiologi yang memperkirakan bahwa tahun 2021 akan menjadi puncak terjadinya penularan virus corona di Indonesia.
Kalau perkiraan ahli epidemiologi tersebut murni mempertimbangkan faktor faktor ilmiah, termasuk perilaku mutan virus corona, yang menjadi penyebab memununcak penularan covid-19 di tahun 2021, maka jika ditambah faktor perilaku masyarakat yg kurang patuh menjalankan protokol kesehatan, dan ditambah lagi sikap ngototnya penguasa untuk tetap menyelenggarakan PILKADA SERENTAK yang identik dengan mobilisasi masyarakat untuk berkerumun, akan semakin sempurnalah prediksi ahli epidemiologi itu akan menjadi kenyataan, dan Indonesia ketika itu akan semakin dalam posisi sulit untuk bisa segera terbebas dari bahaya covid-19.
Kalau alasan penyerapan anggaran itu pasti sangatlah naif, dan sangat sangat naif sekali, bukankah lebih baik jika anggaran itu justru direalokasi untuk kepentingan melawan ganasnya penyebaran virus corona. Nyawa itu harusnya lebih diutamakan untuk diselamatkan (pernyataan penulis kedua kali melalui tulisan di face book) dibanding ekonomi apalagi dari kepentingan PILKADA.
Tidak mau menerima masukan dari banyak pihak, terus berdalih katanya untuk menjaga hak konstitusi rakyat lah dan berdalih "tuh lihat di negara lain juga bisa dilaksanakan di tengan pandemi covid-19" .
Mungkin dengan seribu satu alasan lainnya penguasa akan terus berusaha agar PILKADA tetap bisa dilaksanakan bak seekor kuda menggunakan kacamata kudanya yang tak peduli dengan masukan masukan yang datang dari berbagai komponen masyarakat. Sikap difensifnya penguasa akan kah sampai pada penggunaan kata "pokoke", pokoke kata gua tetap laksakan ya tetap akan dilaksanakan. Wakil pemerintah di acara ILC yang akan ditayangkan di Tv One malam ini akan menjadi cerminan bagaimana sikap ngotonya penguasa negeri ini.
Saksikanlah!!!!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama